Minggu, 21 Oktober 2012

Kebangkitan

 

 

Tuhan, aku tak mau terppuruk terus, aku akan bangun dari tidur panjangku, aku akan menhapus air mata kesengsaraan ini, aku mulai menyalakan api kemenangan dan akan bangkit dari keterpurukan ini, telah lelah dan cape aku seperti ini, aku akan menjalani semuanya dengan Iklhas dan Syukur. Kan ku abaikan semua bisikan yang telah buat ku terpuruk, aku akan bangkit, bangkit, dan bangkit dari semuanya. tak akan ada keluhan, tak kan ada kesedihan, tak kan ada rasa tersisihkan. Aku dilahirkan dan diciptakan, aku yakin semua itu terjadi karena aku dibutuhkan di dunia ini, aku akan mengabdi pada-Mu dan orang tuaku. 

Aku akan menjadi yang terbaik. 

Om Sairam.... Love God....

Kesadaran


Tuhan, aku menyadari bahwa aku tak bisa terpuruk terus seperti ini, aku ingin bangkit, aku ingin menghadapi semua masalah ini, aku tak tau harus beradu pada siapa, aku tak tau bagaimana aku harus melangkah. ternyata aku baru menyadari betapa bodoh aku mencari orang - orang yang bisa mendengarkan curhatku,  kenapa harus jauh - jauh, aku punya KAMU Tuhan, seharusnya Engkaulah tempatku beradu, aku menyadari selama ini aku telah melupakanmu, aku telah menjadi orang yang malas, jahat, aku selalu mengeluh. aku menyadari itu Tuhan. 
Tuhan, aku tak ingin apa - apa lagi, apapun cobaan dan masalah yang Engkau berikan, aku terima dan aku akan menjalaninya dengan sebuah kata Syukur dan senyuman. Tuhan, aku akan menjadi orang yang kuat, aku pasti bisa lewati semuaini, aku pasti akan menjadi orang yang terbaik untuk Mu dan orang tuaku. Tuhan tak kan ku sesali semua ini. 
Kini saatnya aku Bangkit kembali. I LOVE YOU GOD.

Jumat, 19 Oktober 2012

Kehancuran

"KEHANCURAN AND THE DARK HOURS"

Jumat, 19 Oktober 2012. 

Hari ini  dimana aku merasakan saat - saat yang sangat gelap (The Dark Hours). tepatnya pukul 10.00 wita. Aku duduk sendiri disebuah lorong dan tak ada yang pedulu, aku dihadapkan pada suatu pilihan yang sangat sulit, sulit sekali. Aku berdoa pada-Nya agar mau membantu masalahku, aku tak ingin memilih. tapi sepertinya Dia tak mendengardoaku. Tak tau harus berbuat apa,,, pikiran yang mumet dan kacau selalu menggentayangi pikiranku. aku harus memilih kuliah atau menwa??????????????????? aku bingung, disatu sisi tujuanku adalah untuk kuliah, tp semari itu aku ingin mewujudkan cita - citaku menjadi Resimen Mahasiswa. Memilih untuk persentasi demi nilai dan kelompok, atau Rikes di kesdam yang keduanya tidak akan terulang untuk kedua kalinya, jika aku gak ikut persentasi, nilaiku pasti anjok dan jika aku tak ikut rikes, keinginanku untuk jadi anggota Resimen tahun in akan tertunda.

Aku tak bisa berfikir, semua kulewati hanya dengan tetesan air mata, tepat di saat itu, seorang senior dari menwa menelponku, dia berusaha untuk mengajakku ikut rikes, dia mengatakan "jika kamu gak ikut rikes, kamu gak bisa masuk rindam. saya tahu ini pilihan yang berat, tapi kamu harus putuskan sekarang, kamu mau kesini tidak?" dengan ragu menjawab "Iya"dan dia mematikan telpon dan langsung menjemputku. dan pada akhirnya aku tak ikut persentasi, aku tak tahu bagaimana nilaiku. 

Setelah usai aku berfikir kenapa aku mendapatkan pilihan seperti ini, aku ragu pada-Nya apa dia tau aku sedang membutuhkan bantuan-Nya, spertinya dia tak bergeming dari Stana-Nya. aku tak percaya lagi pada-Nya.

Walaupun sudah berakhir masa - masa kegelapanku, tapi aku tak bisa terima adanya Dia. Aku yakin semua yang terjadi karena aku dan pilihanku. Hal ini semakin buatku yakin, karena tak ada yang sayang lagi padaku, tak ada yang peduli. mungkin karena aku tak pantas dipedulikan oleh siapapun. aku tak peduli, aku bisa sendiri. mungkin orang kira aku ini aneh. iya aku aneh, dan aku tak peduli. inilah yang ku rasakan.